Chelsea FC Januari 2013 ~ Ach khoirul U

2013-01-24

Kesendirian Ini Indah

Sesungguhnya aku tak berdusta.. sungguh aku tak pernah berdusta.. teriakakanku bagai petir yang menyambar… tapi siapa yang mau medengarkan..? bahkan aku telah mengeong bagai kucing kelaparan.. menggaung bagai srigala yang menyambut malam bulan purnama… kesendirian.. kehampaan.. kekosongan.. serta semua bentuk kesepian.. aku tak tau…. mereka telah menjabakku. mempermaikan hatiku.. mencoba membuyarkan kosentrasiku.. meraka bagai puzzle yang berantakan… berhamburan bagai kapas yang tertiup angin.. sehingga aku tak bisa menebak.. menerka.,.. serta menjawab semuanya…. sungguh aku tak pernah berdusta dengan semua perasaanku… Merintih adalah kelemahanaku… sesungguhnya kesendirian ini indah bagiku.. ini hanya sebuah keluhan bodohku…, yang akan membawa semua amarah liarku.. menari nari diatas otak kecilku.. serta melumpuhkan segala asa yang telah lama kubangun… apakah aku akan tetap merintih dengan kesendirianku…? masih ada sang pengatur jagad untuk bertanya.. kesendirian ini indah, dan keindahan itu nyata…

Manfaat Menuntut Ilmu

Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam telah mengabarkan kejadian-kejadian yang akan menimpa umatnya di akhir zaman, dan tentunya beliau pun telah memberikan bimbingan untuk umatnya dalam menghadapi fitnah dan kerusakan-kerusakan yang terjadi di zaman itu, karena beliau adalah seorang Nabi yang sangat sayang kepada umatnya, Allah Ta’ala berfirman, لَقَدْ جَآءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَاعَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ “Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berta terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (hidayah) bagimu, amat belas kasih lagi penyayang kepada orang-orang mu’min.” (QS. At Taubah : 128) Di antara bimbingan yang telah Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam berikan kepada umatnya yang akan hidup di akhir zaman adalah: Menuntut Ilmu Allah Telah kita sebutkan pada tulisan sebelumnya tentang datangnya zaman yang penceramahnya banyak dan ulamanya sedikit dimana menuntut ilmu di zaman tersebut lebih baik dari beramal. Dan telah datang zamannya sebagaimana yang dikabarkan oleh Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam, kita lihat para penceramah sangat banyak bahkan diadakan kursus-kursus untuk menjadi khathib Jumat dalam waktu yang singkat dan menjadi sebab banyaknya penceramah, sementara ulamanya sangat sedikit. Maka di zaman ini menuntut ilmu lebih baik dari beramal, namun bukan maksudnya ilmu tersebut tidak diamalkan karena ini akan menjadi bumerang untuk pemiliknya pada hari kiamat. Dengan ilmu kita dapat mengetahui suatu fitnah yang datang, kemudian mengambil sikap yang benar sesuai dengan tuntunan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, sehingga kita pun selamat dan tidak menjadi penyebab semakin tersulutnya api fitnah. Kita yang hidup di zaman ini seringkali mendapatkan peristiwa-peristiwa memilukan yang menimpa umat Islam yang membuat hati kita panas bercampur geram. Keadaan ini merupakan cobaan untuk para penuntut ilmu untuk segera menilai dengan keilmuan yang dalam bukan sebatas semangat yang membabi buta, agar tidak menimbulkan madharat yang lebih besar untuk Islam dan kaum muslimin. Seorang penuntut ilmu tidak mudah tertipu dengan berita dan kabar yang disiarkan dalam sebuah media, lebih-lebih media-media di zaman ini telah dikuasai kaum kuffar terutama Yahudi -semoga Allah menghancurkan mereka-. Orang yang membaca kisah terbunuhnya Utsman bin Affan akan mengambil pelajaran berharga darinya, bagaimana sang Yahudi yang bernama Abdullah bin Saba pura-pura masuk Islam dan melakukan konspirasi besar untuk menghancurkan khilafah Utsman dengan memprovokasi masa dan membakar perasaan mereka melalui kabar-kabar yang dipalsukan. Ini menjadikan kita lebih berhati-hati dan tidak gegabah dalam menerima berita dari media. Manfaat Menuntut Ilmu Dengan menuntut ilmu, seorang hamba memperhatikan berbagai macam sisi kemashlahatan dan kemadharatan yang akan timbul dan membaca situasi dan kondisi kaum muslimin di zaman ini sebelum mengambil sikap, cobalah renungkan apa yang dikatakan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah ketika beliau membahas tentang hikmah adanya ayat makkiyah dan madaniyah: “Ayat-ayat makkiyah itu berlaku untuk setiap mukmin yang lemah untuk menolong Allah dan Rasul-Nya sesuai dengan kemampuan yang ada yaitu hati dan yang semisalnya dan ayat-ayat yang menyuruh meremehkan kaum mu’ahadin (orang-orang kafir) berlaku pada setiap mukmin yang kuat dan mempunyai kemampuan untuk membela Allah dan Rasul-Nya dengan tangan dan lisannya. Dengan ayat-ayat seperti ini kaum muslimin mempraktikannya di akhir usia Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dan di zaman khulafa rasyidin. Barang siapa yang berada di suatu negeri atau waktu ia menjadi lemah, hendaklah ia mempraktikan ayat-ayat sabar dan memaafkan orang yang mengganggu Allah dan Rasul-Nya dari kalangan ahli kitab dan kaum musyrikin. Adapun kaum muslimin yang mempunyai kekuatan, hendaknya mereka mempraktikan ayat-ayat yang memerintahkan untuk memerangi para imam kekafiran yang ingin merusak agama, dan memerangi ahli kitab sampai mereka memberikan jizyah dalam keadaan mereka terhina.”(Ash Shorimul Maslu,l Hal. 221).[1] Syaikh Muhamad bin Jamil Zainu hafizhahullah berkata, “Yang menguatkan pendapat Syaikhul Islam adalah firman Allah Ta’ala, قُل لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا يَغْفِرُوا لِلَّذِينَ لاَيَرْجُونَ أّيَّامَ اللهِ لِيَجْزِيَ قَوْمًا بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ “Katakanlah kepada orang-orang yang beriman hendaklah mereka memaafkan orang-orang yang tidak takut akan hari-hari Allah, karena Dia akan membalas suatu kaum terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al Jatsiyah: 14). Allah menyuruh kaum muslimin yang lemah itu agar memaafkan orang-orang kafir yang menyakiti mereka dan jangan membalasnya dengan perbuatan yang semisal dan ini menunjukkan bahwa memberi maaf dalam keadaan kaum muslimin lemah adalah disyariatkan. Andaikan jamaah-jamaah Islam di zaman ini mempraktikan apa yang ada di dalam Alquran yang menyeru kepada sikap sabar dan memaafkan sampai Allah mendatangkan pertolongannya.”[2] Dengan menuntut ilmu seorang hamba berusaha memahami hakikat sesuatu sebelum memberikan vonis kepadanya atau kepada jamaah tertentu, mengamalkan sebuah kaidah : “Al Hukmu ‘ala syain far’un ‘an tashowwurihi“. Artinya menghukumi sesuatu itu mengikuti pemahaman tentang hakikat sesuatu tersebut. Contohnya apabila kita ingin menghukumi suatu jamaah, apakah ia sesat atau tidak, maka kita wajib mengetahui hakikat jamaah tersebut; bagaimana aqidah dan manhajnya? bagaimana pokok-pokok pemikirannya? Agar kita tidak menuduh suatu kaum dengan kebodohan yang akibatnya akan menimbulkan penyesalan. Demikian pula apabila kita ingin mengetahui hukum jual beli murabahah misalnya, maka kewajiban kita adalah memahami dahulu hakikat murabahah secara jelas bagaimana tata caranya, kemudian melihat dalil-dalil syariat dan fatawa para ulama, sehingga kita tidak salah dalam memvonis sesuatu. Dengan menuntut ilmu, seorang hamba dapat mengetahui kapan dan kepada siapa ia berbicara, karena tidak semua ilmu yang kita ketahui dapat kita sampaikan kepada setiap orang, Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata, “Tidaklah engkau mengajak bicara suatu kaum dengan sesuatu yang tidak dipahami oleh akal mereka kecuali akan menjadi fitnah untuk sebagian mereka.”[3] Abu Hurairah berkata, “Aku hafal dari Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dua bejana, yang satu bejana aku sampaikan dan yang satu lagi apabila aku sampaikan maka tenggorokanku akan diputus.”[4] Yang disembunyikan oleh Abu Hurairah adalah hadis-hadis mengenai fitnah dan hadis-hadis tentang Bani Umayah, sengaja Abu Hurairah tidak sampaikan agar tidak menimbulkan fitnah dan perpecahan karena orang-orang pada waktu itu kembali bersatu di bawah kepemimpinan Mu’awiyah bin Abu Sufyan. Menyembunyikan ilmu bila dikhawatirkan timbulnya madharat yang lebih besar adalah perkara yang diidzinkan oleh syariat. Sebagaimana di sebutkan dalam hadis Mu’adz bin Jabal bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya, يَا مُعَاذُ تَدْرِي مَا حَقُّ اللَّهِ عَلَى الْعِبَادِ وَمَا حَقُّ الْعِبَادِ عَلَى اللَّهِ قَالَ قُلْتُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ فَإِنَّ حَقَّ اللَّهِ عَلَى الْعِبَادِ أَنْ يَعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا يُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَحَقُّ الْعِبَادِ عَلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ أَنْ لَا يُعَذِّبَ مَنْ لَا يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَلَا أُبَشِّرُ النَّاسَ قَالَ لَا تُبَشِّرْهُمْ فَيَتَّكِلُوا “Wahai Mu’adz, tahukah engkau apa hak Allah atas hamba-Nya dan apa hak hamba atas Allah? Aku berkata, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Beliau bersabda, “Hak Allah atas hamba adalah hendaklah mereka menyembah Allah saja dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan hak hamba atas Allah adalah bahwa Allah tidak akan mengadzab orang yang tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun.” Aku berkata, “Wahai Rasulullah, bolehkah aku memberi kabar gembira (dengan hadis ini)?” Beliau bersabda, “Jangan, karena khawatir mereka hanya bersandar dengan ini saja (tidak mau beramal).” (HR Bukhari dan Muslim)[5] Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam tidak mengidzinkan Mu’adz untuk mengabarkannya kepada orang lain karena khawatir akan menimbulkan madharat yang lebih besar yaitu akan dipahami oleh orang-orang yang bodoh dengan pemahaman yang salah yaitu cukup bagi seseorang tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu pun dan meninggalkan beramal shalih karena sebatas mengandalkan hadis ini saja. Berbeda jika madharat yang timbul adalah cercaan dan makian manusia akibat kita menyampaikan kebenaran, maka kita tetap diperintahkan menyampaikannya dan tidak perlu takut dengan cercaan orang yang mencerca.

2013-01-20

5 Jurus Sukses Masa Muda

Kini, ada banyak jurus sukses dari orang-orang sukses. Buku-buku motivasi juga sudah banyak yang diterbitkan. Berkaca dari karakter Kristus, sedikitnya ada tujuh jurus utama bagi orang kristiani untuk mencapai sukses di masa muda. 1Rajin. Rajin adalah sikap paling sederhana yang harus ditumbuhkan sejak awal. Tanpa kerajinan hidup kita akan berantakan. Tugas-tugas menumpuk. Pekerjaan tidak terselesaikan tepat waktu. Dampak akhirnya, kita tidak bisa mengejar dan memanfaatkan peluang terbaik yang muncul tiba-tiba di dalam masa hidup yang singkat ini. “Ketekunan adalah ibu dari nasib baik” (Benjamin Franklin) 2 Antusias. Orang yang antusias adalah orang yang bersemangat di dalam hidup. Bangunlah rasa antusias dengan membiasakan diri menikmati hal-hal sederhana karena semangat yang patah akan mengeringkan tulang. Bagaimana cara membangun semangat itu? Mintalah Tuhan menambahkannya setiap pagi melalui doa. “Senjata yang paling hebat di bumi ini adalah jiwa yang berapi-api” (Field Marshal Ferdinand Foch) 3 Inisiatif. Karakter ini telah ditunjukkan Allah pada awal penciptaan manusia. Allah berinisiatif menjadikan seorang perempuan dari tulang rusuk Adam. Hasilnya, Adam memiliki pasangan yang sepadan dengannya. Memiliki sikap inisiatif memang tidak mudah. Harus dilatih dengan cara berani memulai sesuatu yang baru. “Bahkan jika Anda berada di jalur yang benar, Anda tidak akan pernah sampai jika Anda hanya duduk saja” (Will Rogers) 4 Gigih. Menjadi gigih membutuhkan energi tersendiri. Seringkali tantangan-tantangan besar meluruhkan kegigihan seseorang di tengah jalan menuju kesuksesan. Padahal tinggal selangkah lagi ia mencapai cita-cita. Orang yang cepat menyerah tidak akan pernah mendapatkan apa yang benar-benar diimpikannya dalam hidup ini. “Dia yang telah melakukan yang terbaik selama hidupnya, telah hidup sepanjang masa” (JohannVon Schiller) 5 Kreatif. Menciptakan sesuatu yang baru adalah tanda pribadi yang kreatif. Bisa juga dengan membuat sesuatu yang sudah usang menjadi baru dengan cara yang berbeda. Tumbuhkan sikap kreatif dengan cara menghindari hal-hal yang bersifat monoton. Ubah jadwal Anda setiap beberapa waktu sehingga otak tidak terprogram hanya untuk melakukan hal-hal biasa. “Melakukan hal yang sama terus-menerus dan mengharapkan hasil yang berbeda adalah definisi dari ketidakwarasan” (Anonim)

Tips Sukses Menghadapi Ujian Nasional (UN)

Ujian Nasional sudah dekat,mungkin dalam mengahadapin ujian nasional terkadang siswa takut dan terbebani oleh masalah ini.Padahal bukan ini tujuan ujian nasional,bukan untuk membebani siswa,ujian ini hanyalah sebagai bentuk keinginan pemerintah untuk mengetahui sejauh mana kemampuan akademik siswa. Seiring dengan masalah yang timbul karena ujian nasional ini,sebenarnya sudah saatnya kita ketahui tips-tips apa yang harus digunakan dalam menghadapi ujian nasional. Trus apa aja sih tips-tips menghadapi ujian nasional ? Baiklah,hari ini saya ada sedikit tips cara sukses menghadapi ujian nasional,yang sebenarnya sudah banyak di share di tempat-tempat lainnya.Berikut adalah tips dan persiapan yang perlu dilakukan : Beberapa bulan sebelum Ujian: 1.Persiapkan diri anda secara fisik dan mental. Jaga kesehatan dan motivasi diri Anda untuk sukses dalam Ujian. 2.Atur dan tingkatkan metode belajar Anda. Jadwalkan waktu belajar Anda dan cari metode belajar yang cocok untuk Anda. Anda dapat belajar bersama teman atau kelompok belajar atau ikut les atau kursus untuk meningkatkan kemampuan Anda. 3.Cari tahu format Ujian Nasional dan Carilah copian ujian nasional yang lalu. Anda boleh gunakan Internet untuk memilih dari begitu banyak contoh-contoh soal UN. 4.Latihlah diri Anda menjawab soal-soal ujian dan uji kemampuan Anda dengan mencocokkan dengan jawaban yang benar. 5.Pelajari setiap latihan soal yang diberikan dari bimbingan belajar. Karena selaen sekolah yang punya kisi-kisi Ujian Nasional itu adalah hampir semua bimbingan belajar. Pasti mereka pengen setiap yang ikut bimbingan belajarnya sukses UN dan membuat reputasi bimbingan belajar itu jadi baik. 6.Buatlah catatan kecil. Maksudnya bukan catatan untuk contekan, namun buat diingat dimana aja. Catatan bisa berupa secarik kertas atau apapun. Terpenting bisa dibawa kemana-mana. Beberapa Hari sebelum Ujian: 1.Persiapkan segala sesuatu yang Anda butuhkan dalam proses ujian termasuk alat-alat tulis, kartu ujian, pakaian seragam dan sebagainya. 2.Cari tahu pasti kapan dan di mana ujian Anda dilaksanakan. 3.Istirahat yang cukup setiap malam, agar Anda bisa Fit pada hari ujian. 4.Berdoalah setiap saat,agar semua persiapan sesuai yang diinginkan. Pada Saat Ujian: 1.Datanglah lebih awal ke tempat ujian, agar Anda tidak tergesa-gesa dan punya waktu cukup untuk memulai ujian. 2.Tenganlah dan jangan tegang. Hadapi dengan santai tapi serius. Hilangkan pikiran mendapatkan nilai asal lulus, tanamkan bahwa nilai UN itu harus bisa dapat yang tertinggi.Berdoalah agar diberikan ketenangan saat menghadapi ujian. 3.Bacalah terlebih dahulu instruksi atau perintah ujian dan tanyakan kepada pengawas jika ada yang kurang jelas. 4.Dahulukan mengisi soal-soal yang lebih mudah, agar Anda dapat menggunakan waktu ujian yang diberikan dengan efisien. 5.Isilah Lembar jawaban dengan hati-hati, agar menghindari kesalahan pengisian yang dapat membuang waktu Anda. 6.Jika masih ada waktu setelah Anda selesai mengisi soal, periksalah kembali jawaban Anda untuk mengoreksi jika masih ada yang salah. Setelah Ujian: 1.Tutup apa yang telah anda lakukan dengan doa.Serahkan semua hasilnya kepada Tuhan Yang Maha Esa,karena anda sudah berusaha semampu anda. 2.Sementara waktu menunggu hasil pengumuman,carilah rekreasi yang dapat menghilangkan kepenatan anda selama belajar.Jika ingin mencari perguruan tinggi,carilah informasi tentang perguruan tinggi tersebut,tetapi diselingi dengan hiburan. 3.Jika Anda berhasil lulus Ujian, Selamat! 4.Jika tidak sesuai apa yang Anda harapkan, Ingat bahwa ini bukanlah akhir dari hidup Anda. Jika ada kesempatan mengulang, tingkatkan usaha dan kemampuan Anda!

2013-01-15

Profil Dan Sejarah Singkat Tim Chelsea



  • Berdiri: 1905
  • Alamat: Stamford Bridge, London SW6 1HS England
  • Telepon: 0870 300 1212
  • Faksimile: 020 7381 4831
  • Surat Elektronik: fitc@chelseafc.com
  • Laman Resmi: http://www.chelseafc.com
  • Ketua: Bruce Buck
  • Direktur: Ron Gourlay & Eugene Tenenbaum
  • Stadion: Stamford Bridge
Sejarah Singkat
Sukses Chelsea diraih melalui jalan panjang. Sejak didirikan pada 1905 di sebuah pub bernama "The Rising Sun", The Blues baru menikmati sukses sebagai klub pada pertengahan 1950-an. Tak tanggung-tanggung, gelar pertama yang digaet adalah gelar liga yang sangat bergengsi. Saat itu, Chelsea ditangani manajer Ted Drake.
Setelahnya, Chelsea mengalami pasang surut. Rencana pembenahan Stamford Bridge malah membuat kondisi finansial klub terancam. Tingkah laku hooligan malah memperparah suasana. Pada 1982, Chelsea diselamatkan Ken Bates yang membeli kepemilikan klub seharga £1 saja.
Periode sukses berikutnya pun muncul. Tidak sepenuhnya, tapi era kepemilikan Bates membuka pintu bagi periode Roman Abramovich hingga saat ini. Di bawah penanganan Bates, wajah Chelsea berubah dari klub tradisional menjadi klub kosmopolitan.
Chelsea tak segan-segan mengucurkan dana besar untuk mendatangkan sederetan pemain ternama. Glenn Hoddle, Dennis Wise, Ruud Gullit, Gianluca Vialli, atau Roberto di Matteo, adalah serangkaian nama yang mengawali era kosmopolitan Chelsea. Setelah dibeli Abramovic, wajah Chelsea pun tak lagi sama. Bahkan mungkin sangat jauh dari bayangan para pendirinya di The Rising Sun lebih dari satu abad silam.